Selasa, 18 Januari 2011

POLITIK DAN KOTORAN ANJING



Mata ini sulit terpejamkan, entah kenapa tak jelas kurasakan apakah gara-gara secangkir kopi hangat yang kuminum atau memikirkan permasalahan-permasalahan yang tak kunjung usai. Pusing aku memikirkannya.

Seharusnya aku sudah pulang sekrng, bertemu keluarga tercinta, bermain bersama adik2ku, santai, perbaikan gizi setelah selsai ujian dan berlibur, makan tidur-makan tidur. Haha, tapi karena yang aku inginkan kebebasan dari permasalahn-permaslahan itu dan tanggung jwb yg kupikul maka kuurungkan niatku, aku menunda kepulanganku.

Tuhan aku hanyalah manusia biasa, oleh karena itu wajar saja aku mengeluh, iya kan Tuhan. Aku sangat capek Tuhan, bosen Tuhan, tapi aku tidak boleh putus asa kan, Tuhan. Kurasa Kau lebih tahu akan hal itu Tuhan karena Kau Mahatau atas segala kelemahan makhlukMu karena Kau yang menciptakan aku.

Haha...memang lucu negero ini, suara-suara rakyat tak didengarkan, mereka para penguasa berpesta pora, apakah karena mereka seorang yg merdeka dan melalaikan kalau mereka nyatanya seorang hamba, jadi wajar saja kalau kelakuan mereka seperti itu, bertindak semaunya, membenarkan yang semestinya itu tidak benar, dan menyalakan yang semestinya itu tidak salah, karena mereka menganggap, mereka adlah seorang yang merdeka dan bukan seorang hamba.

Memang bingung terkadang membedakan apakah kita seorang hamba atau seorang yang merdeka, tapi nyatanya kita adalah seorang hamba di mata Tuhan dan sebagai orng merdeka di mata negara, jika kita adalah seorang hamba maka setiap tindakan kita tidak seperti itu, membenarkan yang semstinya tidak benar dan menyalahkan smestinya tidak salah, karena kalau kita seorang hamba pastilah kita ingat akan Tuhan, karena Tuhan adalah hukum yang seadil-adilnya, Mahamelihat, Mahaberkuasa atas setiap makhluk yg bernyawa, Mahamengawasi setiap kejadian, setiap waktu, detik, menit dan jam dan Tuhan jg Mahasegala-galanya

negoro ini memang lucu, manusia-manusia yg mestinya didik tetapi diberikan sanksi skorsing tidak boleh sekolah karena melanggar sesuatu dan harus diberi sanksi sedangkan para pendidik melanggar sumpah jabatan, melalaikan tugasnya malah dengan leluasa mengejar proyek2 yg menurutku tak jelas, seakan lupa akan tanggung jwbnya sbagai pendidik dan melanggar sumpahnya terhadap Tuhan karena bersumpah di bawah kitab suci.

Negoro ini memang lucu dengan uangpun keadilan bisa diperjual belikan, yang berkuasa semakin berkuasa yang melarat matilah dia. Aku ingin tertawa...negoro ini sperti apa? Saat seorang nenek mencuri sebiji coklat, dipenjarakan, pemuda yang mencuri kapuk jg dipenjarakan, seorang pasien yg mengeluhkan ketidak puasan dan curhat diblog jg dipenjarakan, karena dianggap pencemaran nama baik. Kadang aku juga takut menulis, menggambarkan negero ini sperti skrng, entahlah apakah aku jg akan dipenjarkan setelah catatan jelek ini kupostingkan, haha. Tattut...

Memang stiap kesalhan harus diberi hukuman, stiap pelanggaran harus diberi sanksi tetapi tanya kenapa? Hanya untuk orng2 yang melarat saja, maling coklat saja dihukum penjara, nah bagaimana si keparat yang maling hati rakyat kmudian mereka menjabat dan harta rakyatpun diembat, emang mereka juga dipenjara tapi lihatlah penjara mereka berbeda. Penjara keparat-keparat itu adalah hotel mewah disetting sedemikian rupa menjadi bintang lima, dibandingkan mreka yg melarat, penjara mreka jg hotel, hotel pordeo yang jg disetting menjadi hotel bintang tujuh (obat pusing puyer 16 bintang tujuh) haha, dimana mereka tidak pusing lagi mencari makan, tidak pusing lagi bekerja dan tidak pusing lagi mencari rumah karena sering kali digusur.

Emang negoro ini hanya milik mereka yg menjabat atau kepunyaan rakyat sudah diwakilkan karena mereka wakil rakyat jd cukup wakil rakyat saja yang bermewah-mewahan karena dianggap kemewahan yang harusnya dirasakan rakyat sudah terwakili. Masuk akal juga haha, sperti kuliah saja karena ada dosen yang tidak masuk maka absensi kita diwakilkan sama teman kita alias nitip absen. Tentunya tidak dikampusku, Haha, ^_^v piss.

rakyat negoro ini adalah orang2 kaya, pintar dan sehat-sehat. karena ada wakil rakyat maka kekayaanny cukup diwakilkan oleh wakil mereka, secara tidak lngsung dianggap rakyatpun sdh kaya tdk ada yg mlarat. Pendidikan yg memadai hanya dinikmati oleh anak2 wakil rakyat, dan rakyat jg dianggap sudah mersakanny krn secara tidak langsung anak mereka jg ikut pintar, rakyat kita juga sehat-sehat karena secara tidak langsung kesehatan mereka juga sudah ada wakilnya. Haha.

Aku jadi teringat catatan soe hoek gie seorang aktivis thn 1966 yang memimpin barisan paling depan menggulingkan pemerintahan orde lama, kata2nya sperti ini

"bagiku sendiri politik itu adalah barang yang paling kotor, lumpur2 yang kotor tetapi jika suatu saat kita tidak dapat menghindari diri lagi maka terjunlah"

Tuhan, aku hanya ingin curhat kepadaMu, kira2 apakah aku akan dipenjara, Tuhan? Nanti judul beritanya ditulis seorang mahasiswa dipenjara gara curhat dengan Tuhan. Haha
(ini adalah catatan seorang mahasiswa yang keadilannya di cabik2 oleh orang yang mempunyai kuasa)

2 komentar: